Sistem rotasi enam pemain adalah salah satu aturan paling mendasar namun paling kompleks dalam bola voli, yang mewajibkan pemain bergeser posisi searah jarum jam setelah tim mendapatkan servis. Penguasaan terhadap Sistem Rotasi ini sangat menentukan kesuksesan taktis sebuah tim, karena setiap rotasi menghadirkan tantangan berbeda dalam penempatan spiker, setter, dan blocker. Sistem Rotasi yang dieksekusi dengan baik memungkinkan tim untuk mempertahankan keseimbangan antara serangan yang kuat di depan dan pertahanan yang stabil di belakang. Memahami dan mengoptimalkan Sistem Rotasi ini adalah tugas utama seorang pelatih.
Dalam bola voli modern, tujuan utama dari Sistem Rotasi adalah menempatkan setter pada posisi yang paling efisien untuk memulai serangan, sekaligus mempertahankan minimal dua penyerang (spiker) di depan net. Ada enam posisi rotasi yang harus dikuasai, yang paling krusial adalah Rotasi 1 dan Rotasi 6, di mana setter biasanya berada di lini belakang.
- Rotasi Lini Depan (Posisi 4, 3, 2): Pemain di posisi ini berhak melakukan block dan spike di depan net. Kunci taktisnya adalah memastikan setter dapat bergerak dari posisi lini depan (posisi 2 atau 3) ke posisi setting yang ideal dengan cepat, seringkali melalui gerakan deception (tipuan) untuk menghindari penjagaan lawan.
- Rotasi Lini Belakang (Posisi 1, 6, 5): Pemain di lini ini tidak boleh melompat atau memukul bola dari area depan net (kecuali dari area belakang). Pada posisi ini, Libero akan aktif di posisi 5 atau 6. Taktik yang diterapkan adalah setter (jika berada di lini belakang) harus melakukan setter dump dari belakang garis serang (tiga meter) untuk menghindari foul (back-row attack).
Salah satu tantangan terbesar dalam Sistem Rotasi adalah “Overlapping”. Sebelum servis, pemain harus berada dalam urutan rotasi yang benar—misalnya, pemain Posisi 1 tidak boleh berada di depan Posisi 2, dan Posisi 6 tidak boleh berada di depan Posisi 5. Pelanggaran overlapping akan memberikan poin gratis kepada lawan. Oleh karena itu, tim harus melatih Pergerakan Shuffle Pra-Servis untuk menyamarkan posisi pemain yang sebenarnya. Berdasarkan jurnal taktik voli yang dirilis pada bulan Januari 2025, tim yang memenangkan Kejuaraan Voli Dunia U-21 pada tahun sebelumnya menghabiskan 25% dari total waktu latihannya hanya untuk melatih Sistem Rotasi dan overlapping ini, memastikan setiap transisi posisi dilakukan dengan benar dan cepat tanpa foul.