Dalam dunia angkat besi, kompetisi bukanlah sekadar tentang mengangkat beban terberat. Lebih dari itu, kompetisi adalah pertarungan strategi yang menuntut atlet untuk cerdas dalam mengelola energi. Taktik Bertahan menjadi kunci utama bagi seorang atlet untuk bisa tampil maksimal di setiap angkatan tanpa kelelahan. Menghemat tenaga bukanlah tanda kelemahan, melainkan sebuah Taktik Bertahan yang cerdas untuk memastikan atlet memiliki cukup energi untuk angkatan-angkatan krusial. Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana atlet menerapkan strategi ini untuk meraih kemenangan.
Salah satu aspek utama dari Taktik Bertahan adalah manajemen angkatan. Seorang atlet dan pelatih harus menentukan beban awal yang realistis, tidak terlalu ringan sehingga membuang-buang energi, dan tidak terlalu berat sehingga berisiko gagal. Pemanasan yang terstruktur juga merupakan bagian krusial dari taktik ini. Pemanasan harus cukup untuk mengaktifkan otot dan membuat atlet siap, tetapi tidak boleh terlalu lama hingga menguras energi. Di sinilah peran pelatih sangat penting, untuk menentukan beban pemanasan yang ideal dan mengatur waktu istirahat yang tepat di antara angkatan.
Selain manajemen angkatan, pengaturan waktu istirahat juga menjadi bagian dari Taktik Bertahan. Jeda waktu antara angkatan di kompetisi bisa sangat bervariasi. Atlet harus mampu memanfaatkan waktu ini dengan bijak, baik untuk melakukan peregangan ringan, minum air, atau sekadar menenangkan pikiran. Menggunakan waktu istirahat secara efektif akan membantu atlet untuk memulihkan diri, baik secara fisik maupun mental, sehingga mereka siap untuk angkatan berikutnya. Sebaliknya, menghabiskan waktu istirahat dengan terlalu banyak berbicara atau bergerak akan menguras energi yang seharusnya disimpan.
Untuk melihat bukti nyata bagaimana taktik ini diuji, pada hari Minggu, 27 Juli 2025, pukul 10.00 WIB, telah diselenggarakan “Kejuaraan Angkat Besi Provinsi” di sebuah sasana di Jakarta Timur. Acara ini dipimpin oleh ketua PABSI (Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia), Bapak Dedy Irawan. Pengamanan acara dilakukan oleh petugas dari Polsek Cakung di bawah pimpinan Kompol Budi Santoso. Dalam kejuaraan tersebut, para atlet yang berhasil mengangkat beban terberat adalah mereka yang menunjukkan ketenangan luar biasa dan mampu mengelola energi dengan baik, membuktikan bahwa angkatan besi adalah pertarungan mental.
Pada akhirnya, Taktik Bertahan adalah seni yang memadukan antara kekuatan, kecerdasan, dan manajemen diri. Menghemat tenaga selama kompetisi bukanlah tanda kepasrahan, melainkan strategi cerdas yang memastikan seorang atlet memiliki cukup energi untuk angkatan terakhir yang menentukan kemenangan. Dengan menerapkan taktik ini, seorang atlet tidak hanya akan mampu meraih prestasi terbaik, tetapi juga menjaga performa tetap stabil di sepanjang kompetisi.