Dalam dunia olahraga yang serba kompetitif, keunggulan atlet tidak hanya ditentukan oleh kekuatan otot dan kecepatan, tetapi juga oleh fleksibilitas dan stabilitas tubuh. Bagi atlet tenis dan golf, yang mengandalkan gerakan rotasional dan kekuatan inti, yoga dan pilates telah menjadi bagian tak terpisahkan dari program latihan mereka. Kedua disiplin ini menawarkan manfaat unik yang secara langsung meningkatkan performa di lapangan, sekaligus membantu mencegah cedera. Mengintegrasikan yoga dan pilates ke dalam rutinitas latihan adalah kunci untuk mencapai performa puncak yang berkelanjutan.
Salah satu manfaat utama dari yoga dan pilates adalah peningkatan fleksibilitas. Dalam tenis, atlet harus bisa melakukan backswing dan follow-through dengan jangkauan penuh untuk menghasilkan pukulan yang kuat dan akurat. Begitu pula dalam golf, ayunan yang sempurna membutuhkan rotasi pinggul, bahu, dan tulang belakang yang optimal. Latihan peregangan dinamis dari yoga dan pilates membantu memperpanjang otot-otot yang seringkali kaku akibat gerakan berulang, seperti otot hamstring dan punggung bawah. Laporan dari sebuah akademi tenis di Florida pada 12 Juli 2024, mencatat bahwa para atlet yang rutin melakukan sesi yoga menunjukkan peningkatan signifikan dalam jangkauan gerakan dan penurunan risiko cedera otot. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka untuk menghasilkan kekuatan dari rotasi tubuh, bukan hanya dari kekuatan lengan.
Selain fleksibilitas, yoga dan pilates juga sangat efektif dalam membangun kekuatan inti (core strength). Kekuatan inti yang kuat adalah fondasi dari setiap gerakan di tenis dan golf. Otot perut, punggung, dan pinggul yang kuat memberikan stabilitas yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan saat melakukan pukulan, menghasilkan tenaga dari pusat tubuh, dan mentransmisikannya ke lengan dan raket atau stik golf. Pada 21 Agustus 2024, di sebuah lapangan golf di California, seorang pelatih kebugaran golf menjelaskan kepada seorang muridnya bahwa stabilitas inti yang ia dapat dari latihan pilates adalah alasan utama mengapa ia dapat memukul bola dengan konsistensi dan kekuatan yang lebih baik, meskipun tidak meningkatkan massa ototnya secara signifikan.
Program ini juga membantu atlet dalam aspek pemulihan dan pencegahan cedera. Gerakan yang terkontrol dan pernapasan yang teratur dalam yoga dan pilates meningkatkan aliran darah ke otot, membantu mempercepat proses pemulihan setelah sesi latihan yang berat. Selain itu, dengan memperkuat otot-otot penstabil, mereka mengurangi ketegangan pada sendi dan tendon, yang sering menjadi penyebab cedera kronis pada atlet tenis dan golf. Sebuah laporan medis dari tim fisioterapi tim nasional pada 19 September 2024, menunjukkan bahwa kasus cedera bahu dan punggung pada atlet yang memasukkan pilates dalam rutinitasnya jauh lebih rendah daripada atlet yang tidak.
Secara keseluruhan, yoga dan pilates bukan hanya latihan tambahan, tetapi merupakan komponen esensial bagi atlet tenis dan golf yang ingin mencapai dan mempertahankan keunggulan. Dengan membangun fleksibilitas, kekuatan inti, dan membantu pemulihan, kedua disiplin ini memastikan bahwa tubuh atlet tetap prima untuk menghadapi tuntutan kompetisi. Mereka membuktikan bahwa kebugaran yang seimbang, bukan hanya kekuatan kasar, adalah kunci untuk sukses di level tertinggi.