Setelah 90 menit pertandingan yang intens dan melelahkan, tubuh atlet membutuhkan waktu untuk pulih. Strategi Memulihkan Tubuh pasca-laga sama pentingnya dengan sesi latihan intensif. Pemulihan yang efektif adalah kunci untuk mencegah cedera, mengurangi kelelahan otot, dan memastikan pemain siap untuk pertandingan berikutnya. Dengan menerapkan Strategi Memulihkan Tubuh yang tepat, atlet dapat mempercepat proses regenerasi sel, mengisi kembali energi yang hilang, dan menjaga performa puncak mereka di sepanjang musim.
Salah satu Strategi Memulihkan Tubuh yang paling utama adalah hidrasi dan nutrisi. Setelah pertandingan, tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui keringat. Penting untuk segera mengonsumsi air atau minuman olahraga untuk menggantikan cairan yang hilang. Selain itu, dalam kurun waktu 45-60 menit setelah pertandingan, atlet harus mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat dan protein. Karbohidrat akan mengisi kembali cadangan glikogen di otot, sementara protein akan memperbaiki serat-serat otot yang rusak. Sebuah laporan dari Institut Nutrisi Olahraga Nasional pada 15 Mei 2025, mencatat bahwa pemain yang segera mengonsumsi nutrisi yang tepat setelah pertandingan memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat hingga 24 jam.
Selain nutrisi, pendinginan dan peregangan juga merupakan bagian penting dari Strategi Memulihkan Tubuh. Setelah pertandingan, pemain disarankan untuk melakukan lari ringan dan peregangan statis. Peregangan membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan fleksibilitas, yang sangat penting untuk mencegah kram dan cedera. Banyak tim profesional juga menggunakan terapi air, seperti berendam di air dingin (ice bath), untuk mengurangi peradangan otot dan mempercepat pemulihan. Pada hari Sabtu, 21 September 2025, tim sepak bola profesional di Bandung terlihat sedang berendam di bak air dingin setelah pertandingan, sebuah praktik yang umum di kalangan atlet.
Pada akhirnya, tidur adalah Strategi Memulihkan Tubuh yang sering diabaikan. Tidur yang cukup dan berkualitas adalah saat tubuh memperbaiki dirinya sendiri. Kurang tidur dapat berdampak negatif pada performa fisik dan mental atlet. Dengan semua strategi ini, atlet dapat memastikan bahwa mereka selalu berada di kondisi terbaik mereka untuk menghadapi tantangan di lapangan.