Mengasah Akurasi: Program Pembinaan Panahan dari Dasar

Panahan adalah olahraga yang membutuhkan ketelitian tinggi, dan kunci untuk mencapai performa terbaik adalah melalui mengasah akurasi sejak tahap paling dasar. Program pembinaan panahan yang efektif harus sistematis, dimulai dari pengenalan alat hingga penguasaan teknik menembak yang konsisten. Pada Senin, 20 Oktober 2025, dalam sebuah sesi clinic panahan untuk pelatih pemula di Pusat Olahraga Nasional Jakarta, Bapak Rudi Hartono, seorang instruktur panahan bersertifikasi nasional, menyatakan, “Mengasah akurasi adalah proses yang berkelanjutan, dimulai dengan fondasi yang kuat pada setiap bidikan.” Pernyataan ini didukung oleh data hasil Kejuaraan Panahan Antar-Sekolah Menengah Atas (SMA) tingkat Nasional pada September 2025 yang menunjukkan peningkatan signifikan pada siswa yang mengikuti program dasar yang terstruktur.

Program pembinaan panahan dari dasar fokus pada penguasaan elemen-elemen fundamental. Ini mencakup pengenalan dan pemahaman peralatan (busur, anak panah, finger tab, arm guard), posisi berdiri yang stabil, cara memegang busur yang benar, teknik nocking (memasang anak panah), hingga drawing (menarik tali busur) dan anchoring (menetapkan titik jangkar). Setiap gerakan diajarkan secara bertahap dan berulang-ulang hingga menjadi refleks. Pelatih akan memberikan umpan balik instan untuk mengoreksi kesalahan sekecil apa pun. Misalnya, di klub panahan Ganesha Archery, Surabaya, atlet-atlet pemula menghabiskan bulan pertama mereka hanya untuk berlatih teknik drawing dan anchoring tanpa anak panah, sebagaimana diatur dalam kurikulum dasar klub.

Untuk mengasah akurasi, latihan menembak dengan jarak pendek adalah prioritas awal. Ini memungkinkan pemanah untuk fokus sepenuhnya pada eksekusi teknik tanpa terbebani oleh jarak target. Seiring dengan peningkatan konsistensi, jarak akan ditingkatkan secara bertahap. Penggunaan target yang lebih besar di awal juga membantu membangun kepercayaan diri pemanah. Pembinaan panahan juga melibatkan aspek mental; pemanah diajarkan teknik pernapasan, visualisasi, dan fokus untuk menenangkan pikiran sebelum melepaskan panah. Seorang psikolog olahraga yang bekerja sama dengan Federasi Panahan Jawa Barat, pada 15 Oktober 2025, rutin memberikan sesi mindfulness kepada atlet-atlet junior.

Selain itu, pentingnya follow-through setelah melepaskan panah dan analisis tembakan juga menjadi bagian dari upaya mengasah akurasi. Pemanah diajarkan untuk tidak langsung menjatuhkan busur setelah rilis, melainkan mempertahankan posisi untuk memastikan stabilitas bidikan. Evaluasi hasil tembakan, apakah mengenai sasaran atau tidak, menjadi bahan pelajaran untuk perbaikan di sesi berikutnya. Sebuah laporan dari Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (PERPANI) pada 1 Agustus 2025, merekomendasikan penggunaan sistem penilaian digital untuk memantau progres akurasi pemanah secara lebih objektif. Dengan pendekatan yang terstruktur dan fokus pada detail dari dasar, mengasah akurasi dalam panahan dapat dicapai, menghasilkan pemanah yang presisi dan berprestasi.